Friday, August 12, 2011

Roda KEHIDUPAN

Siang hari yang terik….

“Ihhh…. Minggir ah !!! Aku ngga mau dekat-dekat sama orang yang panuan….!! Nanti aku ketularan lagi…”

“Ya ampun !!!! Jadi orang kok lemah banged sieh ??? Sedikit-sedikit jantungan… Udah gituh pingsan….. Dan.. Apaaah ??? Fanya ngga masuk lagi karena harus kemotrapi ???? Kan sayang uang papanya dihabisin buat dia !!”

“Duch…. Kasihan banged dhe si Tika… Dia terlahir dari orang tua yang terkena asma… Jadi nurun kan kedia.. Ck..Ck…Ck….”

Itulah sederetan kalimat ejekan popi kepada teman-temannya. Popi merasa dirinya lah orang yang paling beruntung dibumi ini. Dia terlahir di keluarga berada, kecantikan yang sangat wahh yang tak dimiliki oleh orang lain.. Dia juga merasa sangat sempurna (sebenarnya ia sieh) karena dia jauh dari berbagai penyakit.. Ia juga lumayan pintar…

“Udah… Udah…. Cukup Popi !! Cukup kamu salama ini menghina orang… Emang sieh kamu tidak kaya Didu yang panuan… Tapi, bukan berarti dia jorok kan… Kamu juga ngga kaya Della yang sering jantungan terus pingsan… Kamu juga ngga kaya Fanya yang mengidap penyakit asma.. Tapi kan tidak seharusnya kamu menghina mereka kaya gitu… Kamu tidak seharusnya sombong popi !!... Aku akuin kamu cantik, bersih, sehat, pintar… Pokoknya sempurna dhe… Tapi kan yang harus kamu ingat bahwa suatu saat semua itu akan diambil sama Yang Maha Kuasa…. Camkan itu !!” Ujar Safira yang sudah stress mendengar ocehan Popi yang sudah semakin keterlaluan.

“Kurang ajar !!....” Spontan Popi marah.. “Berani-beraninya kamu ceramahin aku !!!”

“Terserah kamu lah Pop…” Jawab Safira dan pergi begitu saja

“Tapi… Omelan mu mah ngga ngaruh tahu buat aku !! Karena buktinya aja sampai saat ini aku tetep cantik… Yang pastinya yah tetep menjadi primadona disekolah ini… Tidak seperti kamu yang kucel !!” Teriak Popi.

Suatu malam, Popi bermimpi aneh.. Didalam mimpinya semua cermin tidak dapat menampakkan bayangannya. Tapi Popi tidak menyerah, dia mencari air untuk melihat wajah cantiknya. Namun semua gagal karena air seketika keruh. Popi heran dan terkejut mengapa semua media yang dia lakukan untuk melihat wajahnya yang cantik tidak dapat membantunya…

Popipun bangun dari tidurnya, ia berkeringatan dan alhasil tempat tidurnya kuyup karena keringatnya. Dan buru-buru ia menuju cermin..

“Syukurlah itu hanya mimpi….. Lagian juga dalam ilmu fisika atau apapun kan mana ada cermin yang tidak bisa memantulkan bayangan..” Gumamnya

Pagi itu Popi berangkat kesekolah dengan tenang bersama pacarnya yaitu Roy dengan menggunakan sepeda motor. Ia tidak menghiraukan mimpi buruk yang dialaminya. Ia hanya menganggap seperti mimpi-mimpi biasa.

Dalam perjalanan mereka mendapat musibah kecelakaan. Untungnya itu hanya kecelakaan biasa, so.. Tidak ada luka serius, hanya luka ringan saja pada lengan Popi.

“Duhhh Roy… Aku malu nieh.. Tanganku ada bekas lukanya.. Jadi ngga mulus lagi dhe…” Keluhnya sambil memandang luka yang ia alami

Ya ampun Popi…. Itu kan Cuma luka ringan.. Dikit pulak thu…” Jawab Roy

“Tapi kan…………. Tetep aja jelek”

“Khan bisa di tutup.. Pakai aja lengan panjang”

“Pakai baju lengan panjang itu gerah tahu !! Emang aku bibi-bibi apa”

“Ya sudah… Terserah kamu lah pi….”

“Mmmm… Gimana kalau operasi aja ??”

“Appaaa ??? Operasi ?? Itu sangat berlebihan tahu…. Operasi.. Operasi… Sekalian aja thu kulit kamu semua yang dioperasikan !!” Keluh Roy yang sudah naik darah.

“Iyya juga yaa… Ide bagus thu”

“Apa ?? Malah di iya kan…”

“Yeee… Kamu juga ngga mau kan punya pacar yang tangannya jelek. Begitu juga denganku”

“Aku suka kamu apa adanya kok”

“Oke.. Besok aku akan operasi”

“Tapi ………..”

“Ssssssttt… No coment !!!”

Akhirnya keputusan Popi sudah bulat untuk operasi bekas luka ditangannya. Akhirnya Popi pergi sendirian ke seorang dokter spesialis kulit di RS, karena orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaannya.

Di RS operasi di langsungkan. Hati Popi sangat senang karena sebentar lagi Popi bekas luka sialan itu hilang. Namun, ternyata… Diluar dugaan, Popi dijadikan percobaan oleh docter yang ternyata gadungan itu. Akhirnya malpraktek lah yang diterima oleh Popi.

Beberapa hari kemudian diseluruh tubuh Popi gatal-gatal dan iritasi. Alhasil tubuh Popi banyak kudisan dan akhirnya menimbulkan bau yang sangat busuk.

Ia tidak dapat menuntut pihak RS karena docter itu juga entah kemana dan jika ia menuntut juga tidak akan bisa mengembalikan kulitnya yang mulus lagi. Ia menanggung derita itu sendiri sebab orang tuanya selalu sibuk dengan urusannya sendiri.

Ia selalu diejek oleh teman-temannya. Ejekan-ejekan yang selalu ia lontarkan ke teman-temannya kini ia rasakan. Popipun berhenti dari sekolah dan orang tuanya mengungsikan Popi ketempat yang jauh dari keramaian karena tetangga selalu menggunjing anaknya itu. Mereka takut jikalau penyakit itu menular.

“Aku sekarang sudah hina…” Gumamnya di sela-sela ia merenungi nasipnya. Dan tak sedikit air mata yang tumpah di pipinya.. “Apakah ini balasan dari-Mu Ya Allah ?? Apakah selama ini aku terlalu sombong Ya Allah… Ampun kanlah hambamu ini Ya Allah… Atas segala dosa-dosaku selama ini…. Dan berilah aku kekuatan agar aku bisa menjalani hidup ini….”

Inilah jawaban dari semua mimpi buruk Popi. Noda itu tidak dapat dibersihkan lagi.. Tinggallah penyesalan dalam benak Popi.

Karya : Siti Salmah dan Sri Wahyuni

Editor : Dian Anggraeni

Thursday, August 11, 2011

Contoh-contoh text explanation

teman-teman... Dian ada menemukan beberapa contoh text explanation..
tinggal click aja tulisannya/judulnya
terus click ''skip ads''

6. How Venus eclipse happens

kalau dian dapat lagi dian akan postkan lagi...(hubungi admin)
bersammbuuung...... :-)

Gejala Gelombang


A. Fenomena Gelombang


Gejala mengenai gerak gelombang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kkamu tentu mengenal gelombang yang dihasilkan oleh sebuah benda yang dijatuhkan ke dalam air, sebab hal itu mudah diamati. Gelombang tidak lain adalah getaran yang merambat atau menjalar ke suatu tempat dalam suatu ruang. Di dalam perambatannya ada gelombang yang memerlukan medium perantara, misalnya gelombang air, gelombang bunyi. Tetapi ada juga yang tidak memerlukan medium perantara, misalnya gelombang cahaya dan gelombang elektromagnet.

Karena sifat kelentingan dari medium maka gangguan keseimbangan ini dirambatkan ke titik lainnya. Jadi gelombang adalah usikan yang merambat dan gelombang yang bergerak akan merambatkan energi. Sedangkan alat yang dapat menghasilkan getaran dinamakan vibrator atau oscilator.

Vibrator yang terjadi karena getaran mekanik, menghasilkan getaran merambat yang disebut gelombang mekanik. Vibrator yang terjadi karena osilasi (getaran) medan listrik magnet (elektromagnetik) menghasilkan gelombang elektromagnetik. Karena gelombang terjadi akibat osilasi, maka parameter–parameter yang terjadi pada osilasi juga dijumpai pada gelombang, misalnya frekuensi (f), perioda (T) dan simpangan dari titik setimbang (y). Parameter lain yang terdapat pada gelombang adalah panjang gelombang (l) dan cepat rambat gelombang (v). Beragam bentuk gelombang tergantung pada jenis gangguan yang ditimbulkan oleh sumber gelombang dan bahan atau medium tempat gelombang tersebut merambat.

Berdasarkan arah rambat gelombang, gelombang digolongkan menjadi dua.

a. Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah dengan arah rambatnya.






Gambar 2. Gelombang Longitudinal

b. Gelombang Transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah rambatnya.










Gambar 3. Gelombang Transversal

Berdasarkan cara rambat dan medium yang dilalui, gelombang dikelompokkan menjadi dua.

a. Gelombang Mekanik

Dimana yang dirambatkan adalah gelombang mekanik dan untuk perambatannya memerlukan medium.

b. Gelombang Elektromagnetik

Dimana yang dirambatkan adalah medan listrik magnet, dan tidak memerlukan medium.







Gambar 4. Gelombang Elektromagnetik

Gambar 3 menggambarkan gelombang elektromagnetik, yang merupakan kombinasi antara gelombang medan listrik (E) yang arahnya sejajar sumbu Y dan gelombang medan magnet (B) yang arahnya sejajar sumbu Z. Sedangkan arah perambatannya ke arah sumbu X positif.

Berdasarkan amplitudonya gelombang digolongkan menjadi dua.

a. Gelombang Berjalan

Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada titik yang dilewatinya.

b. Gelombang Stasioner

Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya tidak tetap pada titik yang dilewatinya, yang terbentuk dari interferensi dua buah gelombang datang dan pantul yang masing-masing memiliki frekuensi dan amplitudo sama tetapi fasenya berlawanan.

Sifat-sifat umum gelombang , antara lain :

a. Dapat Dipantulkan (Refleksi)

Pada proses pemantulan gelombang berlaku:



· gelombang datang d, garis normal N dan gelombang pantul p terletak pada satu bidang datar

·sudut datang (i) = sudut pantul (r)

b. Dapat Dibiaskan (Refraksi)

Di dalam pembiasan gelombang akan berlaku Hukum Snellius:


· gelombang datang dari medium kurang rapat (n1) menuju medium lebih rapat (n2) akan dibiaskan mendekati garis normal, begitu juga sebaliknya.

· karena v = f . l dan f adalah konstan pada saat gelombang melalui bidang batas n1-n2

c. Dapat Dipadukan (Interferensi)

Interferensi adalah perpaduan antara dua buah gelombang atau lebih pada suatu tempat pada saat yang bersamaan. Interferensi dapat terjadi bila gelombang melalui selaput tipis atau celah ganda maupun kisi-kisi.


d. Dapat Dilenturkan (Difraksi)

Lenturan gelombang dapat terjadi jika gelombang gelombang sampai pada suatu

penghalang yang berupa celah sempit. Jadi, jika gelombang melewati celah sempit atau penghalang maka titik titik pada celah yang sempit itu akan menjadi sumber gelombang yang baru dan meneruskan gelombang itu ke segala arah.


e. Dapat Diserap Arah Getarnya (Polarisasi)

Pengertian polarisasi hanya untuk gelombang transversal. Polarisasi berkaitan dengan arah getar gelombang medan magnet dan medan listriknya.Cahaya alam (cahaya tampak) termasuk gelombang transversal, dan merupakan gelombang yang dapat terpolarisasi.

Beberapa jenis bahan dapat mempolarisasikan cahaya dinamakan polarisator.

Gelombang yang dapat melewati polarisator dapatditransmisikan dan gelombang yang tidak dapat melewati polarisator tidak ditransmisikan.

  1. Gelombang Mekanik

Untuk memudahkan dalam pemahaman gelombang akan dibahas dengan contoh gelombang mekanik yang merambat pada suatu medium tali. Dalam perambatannya gelombang mekanik selalu memerlukan medium perantara.

Ada empat besaran dasar dari gelombang, yaitu : periode ( T ), frekuensi ( f ), frekuensi sudut (w), bilangan gelombang (k), panjang gelombang ( l ), dan cepat rambat gelombang ( v ).

Hubungannya:

v = l . f atau l = v . T

k = 2p / l atau k = w / v

Jika suatu peristiwa mekanis / gangguan terjadi pada suatu titik dari suatu substansi yang kemudian menjalar ke seluruh bagian hingga terjadi perulangan yang sama pada titik lain dari substansi itu, maka peristiwa ini adalah peristiwa gerak gelombang mekanik.

1. Gelombang Berjalan

Persamaan gelombang dapat diturunkan dengan asumsi getaran merambat dimana sumber getar melakukan gerak harmonis dengan persamaan

y = A sin wt

Di tempat lain yang berjarak x dari sumber getar akan terjadi getaran dengan persamaan yang hampir sama, hanya berbeda dalam hal waktu getar di titik tersebut. Sehingga dapat dituliskan persamaan sebagai :

y = A sin w(t – x/v)

Dengan memperhatikan berbagai persamaan yang telah ada di atas dapat dituliskan bentuk umum persamaan gelombang sebagai berikut :

y = A sin (±wt ± k.x)

(dua tanda yang berlawanan mengindikasikan gelombang merambat ke kanan, dan bila dua tanda tersebut sama mengindikasikaan gelombang merambat ke kiri )


Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa di sepanjang tali selalu terjadi getaran dengan besar simpangan bergantung pada waktu (t) dan posisi (x). Dengan memilih nilai x tertentu (konstan) berarti kita mengamati getaran harmonis di titik itu, karena persamaan gelombang berubah menjadi persamaan getaran harmonis. Di sisi lain bila dipilih nilai t tertentu (konstan) itu berarti seolah – olah sedang mengambil gambar gelombang itu sesaat (memotret)

Secara lengkap bentuk persamaan garis sinusioda dinyatakan :

y = A sin { k ( x – v.t ) - jo }

jo = sudut fase saat t = 0 dan x = 0

Kecepatan osilasi partikel di suatu titik yang dilalui gelombang berjalan

v = wA cos (wt – kx)

Percepatan osilasi partikel disuatu titik yang dilalui gelombang berjalan :

a = -w2A sin (wt – kx)

atau a = -w2y

Besar sudut dalam fungsi sinus disebut sudut fase. Jadi sudut fase gelombang berjalan dirumuskan :

q = wt – kx

karena q = 2 p j maka fase gelombang :

Jika dua titik berjarak X1 dan X2 dari titik asal getaran maka beda fase :

Dj = j2 - j1


2. Gelombang Stasioner

Gelombang stasioner sering disebut gelombang berdiri atau gelombang diam, atau gelombang tegak. Gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi sebagai akibat interferensi dua gelombang berlawanan arah dan memiliki amplitudo sama serta frekuensi sama. Gelombang stasioner terdiri atasgelombang datang dan gelombang pantul yang terus menerus berinterferensi. Gelombang stasioner dapat terjadi pada interferensi antar gelombang transversal maupun antar gelombang longitudinal. Berdasarkan titik ujung pantulnya gelombang stasioner dibagi dua :

a. Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung tetap

b. Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas.

a. Gelombang Stasioner Akibat Pemantulan pada Ujung Terikat.

Pada ujung tetap terjadi perubahan fase ½, artinya fase gelombang datang dengan gelombang pantul berbeda, yaitu fase gelombang terpantul berubah ½. Jadi bila bukit gelombang mencapai ujung terikat, oleh ujung terikat bukit gelombang tersebut dipantulkan sebagai lembah gelombang, artinya fase gelombang terpantul berubahsetengah.

Gambar 5 menunjukkan tali dengan panjang 1 ujungnya terikat digetarkan terus menerus di titik O, dipantulkan ujung tetap hingga melalui titik N berjarak X dari titik pantul

Gelombang stasioner di titik N :

y = y1 + y2,


Amplitudo Gelombang stasioner : As = 2 A sin kx

Ada titik-titik pada posisi tertentu, yang selalu menghasilkan amplitudo maksimal, yang disebut dengan perut. Di sisi lain, ada titik–titik pada posisi tertentu, yang selalu menghasilkan amplitudo nol (seolah-olah tidak bergetar), yang sering disebut dengan istilah simpul.

Untuk gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat, letak titik-titik perut dari ujung terikat merupakan kelipatan ganjil (2n + 1) dari seperempat panjang gelombang.

X = (2n + 1) . ¼ l

Untuk perut ke 1 ® n = 0, perut ke 2 ® n = 1 dan seterusnya.

Letak titik simpul dari ujung terikat merupakan kelipatan genap (2n) dari seperempat panjang gelombang.

X = (2n) . ¼ l

Untuk simpul ke 1 ® n = 0, simpul ke 2 ® n = 1 dan seterusnya.

b. Gelombang Stasioner Akibat Pemantulan pada Ujung Bebas.

Pemantulan ujung bebas misalnya pada ujung tali diikat dengan gelang dan dimasukkan ke dalam tongkat. Pada ujung bebas tidak ada perubahan fase, artinya gelombang datang dan gelombang pantul memiliki fase sama. Apabila bukit gelombang mencapai ujung bebas, oleh ujung bebas bukit gelombang tersebut dipantulkan tetap sebagai bukit gelombang. Jadi pada pemantulan di ujung bebas fase gelombang terpantul tidak berubah.


Pada gambar tampak gelombang datang dan gelombang pantul tidak mengalami perubahan fase. Untuk titik N dengan persamaan gelombang datang

Amplitudonya As = 2A cos kx

Untuk gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas, letak titik-titik perut dari ujung bebas merupakan kelipatan genap (2n) dari seperempat panjang gelombang.

X = (2n) . ¼ l

Untuk perut ke 1 ® n = 0, perut ke 2 ® n = 1, dan seterusnya

Letak titik simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil (2n + 1) dari seperempat panjang gelombang.

X = (2n +1 ) . ¼ l

Untuk simpul 1 à n = 0 simpul ke 2 à n = 1 dan seterusnya.