LAPORAN PRAKTIKUM
“PENGARUH WARNA CAHAYA TERHADAP LAJU FOTOSINTETIS”
SIAK SRI INDRAPURA
Disusun oleh :
Dian Anggraeni
Mona Desrianti
Harry
Riza Safitri
Venny
SMAN 1 SIAK
DINAS PENDIDIKAN KAB.SIAK
2011
TUJUAN :
Membuat grafik pengaruh cahaya terhadap banyaknya oksigen yang di hasilkan dari fotosintesis
ALAT DAN BAHAN :
1. 6 buah gelas beker
2. 6 buah corong gelas
3. 6 buah tabung reaksi
4. Potongan kawat jika diperlukan
5. Air yang jernih
6. Plastik berwarna merah, hijau, ungu
7. Tumbuhan air Hydrilla Verticillata
LANGKAH KERJA :
1. Susunlah alat dan bahan sesuai tempatnya. Setelah itu masukkan air kedalam gelas beker yang telah berisi tumbuhan Hydrilla pada corong gelas. Tabung reaksi harus terisi air yang penuh dan tidak ada gelembung udara didalamnya
2. Setelah itu 3 gelas beker dilapisi dengan plastik warna
3. Dapat menggunakan isolatip atau karet gelang agar tidak terlepas dari gelas beker
4. Letakkan semua percobaan di bawah terik matahari
5. Amati laju fotosintesi dan gunakan petunjuk (indikator) keluarnya gelembung oksigen yang tertampung di tabung teaksi terbalik. Jika gelembung oksigen banyak, berarti laju fotosintesis tinggi
6. Setelah 30 menit, hitunglah gelembung yang terbentuk dari 5 menit terakhir di setiap gelas beker
HASIL PENGAMATAN :
A. Tabel Hasil Pengamatan
Perangkat | Banyak Gelembung Udara (O2) | Keterangan |
1 | 30 Gelembung | Menggunakan air biasa |
2 | 5 Gelembung | Menggunakan plastik merah |
3 | 53 Gelembung | Menggunakan plastik hijau |
4 | 100 Gelembung | Menggunakan plastik ungu |
5 | 60 Gelembung | Menggunakan es batu menjadi 15 |
6 | 75 Gelembung | Menggunakan air panas menjadi 20 |
Analisa Data :
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah tumbuhan Hydrilla verticilla yang sudah di ukur setinggi 10 cm dan sebanyak 5 batang dalam satu gelas beker. Dalam pratikum ini tingkat keberhasilan yang didapat adalah 100%. Eksplan yang di letakkan tidak ada yang mati.
Saat Eksplan telah di letakkan di bawah matahari selama 30 menit, kami mendapati perbedaan volume oksigen yang dihasilkan oleh setiap gelas beker.
Eksplan 1 yang tidak dilapisi oleh plastik berwarna dan menggunakan air biasa menghasilkan berkisar 30 gelembung selama 5 menit.
Eksplan 2 yang dilapisi oleh plastik berwarna merah dan menggunakan air biasa menghasilkan berkisar 5 gelembung selama 5 menit
Eksplan 3 yang dilapisi oleh plastik berwarna hijau dan menggunakan air biasa menghasilkan berkisar 53 gelembung selama 5 menit
Eksplan 4 yang dilapisi oleh plastik berwarna ungu dan menggunakan air biasa menghasilkan berkisar 100 gelembung selama 5 menit
Eksplan 5 yang tidak dilapisi oleh plastik dan menggunakan larutan es batu menghasilkan berkisar 15 gelembung selama 5 menit
Eksplan 6 yang tidak dilapisi oleh plastik dan menggunakan air panas menghasilkan 20 gelembung selama 5 menit.
Dengan demikian berdasarkan tabel pengamatan diatas eksplan yang dilapisi oleh plastik ungu lebih banyak menghasilkan gelembung oksigen dibandingkan dengan eksplan lainnya. Karena warna-warna cahaya yang menggunakan plastik transparan merupakan spectrum warna. Spektrum warna terjadi dari gelombang electromagnet yang memiliki panjang gelombang yang besar dan frekuensi yang kecil, sehingga gelombang electromagnet di udara merambat dengan laju yang sama dan menghasilkan warna-warna yang berbeda-beda.
Pada percobaan diatas spectrum warna yang digunakan adalah sinar tampak (merah hijau ungu). Cahaya yang nampak mempunyai bagian kecil yang disebut spektrum elektromagnetik. Panjang gelombang cahaya biasa diukur dengan satuan nanometer (nm). Sinar yang bisa dilihat oleh mata manusia hanya di kisaran 380-700 nm. Sinar dengan gelombang lebih pendek disebut ultraviolet (UV) yang mempunyai panjang 300-350 nm, sedangkan gelombang yang lebih panjang disebut infra merah dengan panjang 700-750 nm.
Gelombang cahaya yang pendek <400 nm (biru-ultraviolet) akan cepat terserap oleh pigmen klorofil untuk melakukan fotosintesis. Pada Hydrilla verticillata cahaya biru-ultraviolet digunakan lebih banyak dari pada cahaya merah karena lebih mudah didapatkannya, lebih kuat di cahaya matahari dan lebih mudah melewati air. Spektrum merah tidak digunakan pada proses fotosintesis karena spectrum merah sangat sensitive. Oleh karena itulah eksplan yang dilapisi oleh plastik berwarna merah paling sedikit menghasilkan oksigen.
Dalam reaksi fotosintesis akan lebih baik menggunakan cahaya biru-ultraviolet, maka kerja system pada reaksi terang (membutuhkan cahaya) akan maksimum dan menghasilkan glukosa yang lebih dari cukup dan melepaskan udara (oksigen) yang lebih dari cukup pula. Akan lebih banyak hasil udara yang dihasilkan pada yang membuat tumbuhan semakin produktif. Pada daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi.
Kedua fotosistem yang terdapat pada tumbuhan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat. lalu, Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen inilah yang berupa gelembung gas.
Jadi dari hasil penelitian diatas terbukti bahwa Hydrilla verticillata yang menggunakan plastik transparan berwarna ungu menghasilkan banyak gelembung gas. Dan ketika lingkungan eksplan mencapai titik suhu optimum, maka laju fotosintetisnya akan semakin bertambah. Karena pengaruh intensitas cahaya dan suhu ini sesuai dengan pernyataan Salisbury (1995) bahwa laju fotosintesis berbagai spesies tumbuhan berbeda dan dipengaruhi oleh adanya keragaman cahaya, suhu, tahap pertumbuhan, ketersediaan CO2 dan ketersediaan air, tapi tiap spesies menunjukkan perbedaan yang besar pada kondisi khusus yang optimum. Laju fotosintesis ditingkatkan tidak hanya oleh naiknya tingkat radiasi, tapi juga oleh konsentrasi CO2 yang lebih tinggi, khususnya bila stomata tertutup sebagian karena kekeringan. Fenomena intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis disebut reaksi fotokimia dan fenomena suhu mempengaruhi laju fotosintesis dikenal dengan reaksi enzimatik. Pada reaksi enzimatik yang bekerja adalah enzim dan kerja dari enzim tersebut dipengaruhi oleh suhu. Pada suhu yang optimum produksi O₂ (30°C) hasilnya jauh lebih banyak dari pada suhu 20°C. Reaksi cahaya (fotokimia), dapat berlangsung apabila ada cahaya dalam proses fotosintesis , sehingga jarak cahaya akan mempengaruhi tinggi rendahnya intensitas cahaya. Semakin jauh, sumber cahaya (intensitas cahaya semakin rendah) O₂ yang dihasilkan semakin sedikit, begitu pula sebaliknya. Semakin dekat dengan sumber cahaya (intensitas cahaya semakin tinggi) dan O₂.
B. Grafik Hasil Pengamatan
Keterangan grafik :
· Eksplan yang menggunakan air biasa dan tidak dilapisi plastik berwarna menghasilkan 30 gelembung selama 5 menit
· Eksplan yang menggunakan air biasa dan dilapisi oleh plastik merah menghasilkan 5 gelembung selama 5 menit
· Eksplan yang menggunakan air biasa dan dilapisi oleh plastik hijau menghasilkan 53 gelembung selama 5 menit
· Eksplan yang menggunakan air biasa dan dilapisi oleh plastik ungu menghasilkan 100 gelembung selama 5 menit
KESIMPULAN
Kesimpulan
· Proses fotosintesis menghasilkan oksigen
· Cahaya yang ditangkap oleh klorofil sangat mempengaruhi laju fotosintesis
· Cahaya berwarna ungu dapat menghasilkan gelembung oksigen lebih banyak karena cahaya ungu adalah gelombang cahaya yang pendek, sehingga akan cepat terserap oleh pigmen klorofil
· Cahaya berwarna merah sangat sedikit menghasilkan gelembung oksigen karena cahaya merah adalah gelombang cahaya yang panjang sehingga akan lebih lambat terserap pigmen klorofil
· Suhu lingkungan tempat tumbuhan hidup sangat mempengaruhi laju fotosintesis, yaitu jika suhu lingkungan tumbuhan mendekati atau sama dengan titik suhu optimumnya maka laju fotosintesis akan semakin cepat.
0 comments:
Post a Comment