Monday, April 09, 2012

Nama nya begitu sederhana, sesederhana orangnya senyumnya menyimpan banyak tanda tanya
 tatapannya selalu mengganggu laju kerja sel sel ku 
dan gerak-geriknya memaksaku agar tidak melewati setiap inci perpindahannya.
 Lalu, semua terjadi begitu saja.
 Saat sapa lembutnya menjaring nyata menyentuh gendang telinga, saat percakapan kecil yang tercipta berubah menjadi deretan narasi nyata, aku dan dia, mengalir begitu saja, seperti curah lembut hujan yang jatuh ke permukaan.
Aku terjebak cinta yang terlalu dalam. dalam rangkulan pelukan lembutnya  Sederhana sekali, cinta memang selalu menuntut kesederhanaan.
Dia mengajariku banyak hal.
Cara menari dalam hujan, cara tertawa dalam kesedihan, cara menghargai perbedaan, dan cara bermimpi walau dalam kemustahilan. 
Seringkali aku menatapnya dalam-dalam, menyelami sejuk matanya, tercebur dalam hatinya, lalu terpeleset dalam aliran darahnya.  
Aku sangat ingin menjadi bagian dalam setiap detak jantungnya, aku ingin ikut berhembus saat helaan nafasnya.
Tapi, apa semua ingin dan harapku akan menyentuh kenyataan? 
 Inilah yang disebut mimpi, selalu terlalu tinggi.
Tahu-tahu, sosok dia menjadi sangat penting dalam setiap bangun pagi hingga tidur malamku.  
Sedetik, semenit, sejam, seharian, hanya dia saja yang begitu rajin menghampiri otakku.
Aku ragu kalau dia tak punya kerjaan lain selain mengganggu pikiran dan imajinasiku.  
Ah, kala itu, cinta tak lagi menjelma menjadi sesuatu yang sederhana, berangsur-angsur tingkatannya berbeda, hingga ia menjelma menjadi dua kata, luar biasa.
Perasaan itu tak lagi sekedar teman biasa, tapi dia berevolusi menjadi lebih dari teman biasa. 
With love :*

0 comments: